Senin, 01 Februari 2010

mungkinkah

KEPASTIAN HIDUP


" Kita memang bersandar pada mungkin,
kita bersandar pada angin,
dan tak pernah bertanya : untuk apa ?
tidak semua memang bisa ditanya untuk apa
Barangkali saja,
kita masih mencoba memberi harga
pada sesuatu yang sia-sia
sebab kersik pada karang, lumut pada lokan,
mungkin akan tetap juga disana - apapun maknanya "

(GM, pada sebuah pantai : interlude)

Hidup memang begitu rapuh, yang hanya bersandar pada angin, bersandar pada mungkin, karena kepastian dan kejelasan akan terlihat sebagai hal yang mustahil, dan karena itu juga tak perlu diharapkan.
Tapi apakah kita akan hidup tanpa harapan ?, tanpa sedikitpun impian ?, lalu apa artinya hidup jika tanpa impian dan harapan ?
Kita memang tidak perlu mengejar kepastian, karena kalau kita sudah punya jawaban atas semua pertanyaan kita, akan masa depan hidup kita, maka kita akan tahu kepastian hidup kita, kita akan tahu takdir kita. Lalu dimana seninya hidup ?, atau dimana letak sensasinya ?.
Kalau segala sesuatunya telah kita ketahui sebelumnya, hidup menjadi hambar, menjadi tidak menggairahkan. Namun jika anda masih penasaran akan masa depan hidup anda, sebenarnya belajarlah dari pengalaman hidup anda. nasib orang dah ada yang mengatur.Tuhan tidak akan mengubah takdir seseorang melainkan orang itu yang akan mengubah sendiri.Lets,we learning all time ,the tombstone will be my diploma.

2 komentar:

  1. waduh bahasane berbobot bgt ya bu....ajari donk bu...dulu nilai bahasa Indonesianya 100 ya bu....terutama bikin sajak/puisinya...

    BalasHapus
  2. thanks.Mr.Coes..bisa buka privat kok...always ready for special for you.

    BalasHapus